“The Baby
and The Wind”
Oleh
Nadia Nurfadilah
“Memiliki
seorang bayi, nampaknya begitu menyenangkan sekaligus mengkhawatirkan.
Setidaknya, itu lah yang saya lihat dari kaka sepupu saya pasca mendapatkan
seorang bayi perempuan yang cantik”
--Juli 2012
Kira-kira satu bulan
yang lalu, ketika seorang bayi perempuan dilahirkan ke dunia ini dan menjadi
bagian dari keluarga besar saya. Syifa Karunia Azzahra, anak pertama dari kakak
saya tercinta.
Memiliki seorang bayi
adalah sesuatu yang sangat ia dambakan sejak dahulu. Tentu saja, ia sangat
bahagia dengan kelahiran Syifa. Sejak hari itu, ia tak pernah jauh dari Syifa.
Selalu menjaga dan merawatnya dengan penuh kasih sayang.
Ketika ia harus pergi
keluar rumah tanpa membawa Syifa, beribu kecemasan mungkin hadir di hatinya. Ia
terus saja memikirkan apa yang sedang dilakukan Syifa di rumah, apakah ia
menangis, kehausan, kelaparan, atau kekurangan sesuatu. Hal ini membuatnya tak
ingin lama-lama berada di luar rumah dan segera kembali ke sisi bayi nya.
Nampaknya, apa yang
dialami kakak saya, mirip dengan apa yang saya alami. Bukan. Bukan karena saya
memiliki seorang bayi biologis seperti beliau. Melainkan karena keberadaan
‘bayi-bayi’ di LKM. Tepatnya pada 28 Januari 2012, ketika bayi-bayi ini resmi
menjadi anggota keluarga besar LKM. ‘Bayi-bayi’ ini diberi nama EROS.
Saya sendiri adalah
bagian dari BRAIN, dua keturunan di atas EROS. Di bawah BRAIN, ada PLATO. Entah
siapa orangtua kami, mungkin buku, mungkin pena, atau mungkin sebuah mikrofon, yang
jelas kami adalah bagian dari keluarga LKM. BRAIN sebagai kakak tertua, PLATO
sebagai kakak muda, dan EROS sebagai bayi-bayi yang baru lahir.
Sebagai kakak tertua,
saya memiliki tanggungjawab besar untuk menjaga dan merawat adik-adik ini.
Terutama menjaga si bayi, yang masih sangat rentan, yang butuh penjagaan ketat
dalam masa pertumbuhannya. Bukannya ingin memanjakan, hanya mempersiapkan
bayi-bayi ini menjadi anak yang bertanggungjawab dan berbakti pada keluarga.
Karena sebentar lagi, orangtua kami yang entah berada di mana, pasti akan menambahkan
bayi-bayi baru dari proses MPA.
Ketika saat itu tiba,
EROS bukanlah lagi seorang bayi, mereka telah berubah fungsi menjadi kakak
muda. Kemudian PLATO yang akan menggantikan BRAIN sebagai kakak tertua. Sebelum
hari itu tiba, ini lah proses yang kami alami.
Juli 2012. Angin musim
PKL/PPL mulai bertiup. Kakak-kakak BRAIN satu per satu meninggalkan rumah.
Termasuk saya. Angin PKL membawa saya ke kawasan Mega Kuningan yang sangat
akrab dengan kemacetan. Hal ini memaksa saya untuk tak dapat hadir di rumah
LKM. Tak dapat melihat kegiatan adik-adik di sana sekaligus tak dapat bertemu
fisik dengan mereka.
Hal ini membuat saya
rungsing. Cemas atau mungkin galau. Saya tidak tahu apakah si bayi ini diberi
makan yang cukup setiap harinya. Apakah kakak-kakak muda nya terus
mendampinginya, atau mungkin malah meninggalkannya?
Saya tidak tahu apa
yang mereka lakukan di rumah. Apakah mereka bermain dengan buku-buku dan Koran
di rumah, atau kah mereka hanya main-main? Apakah mereka tetap
memperdengarkan suara-suara diskusi di
sana, atau justru kesunyian semata? Terlebih lagi angin PKL/PPL ini bertiup
dengan sangat kencang sehingga mengganggu sinyal komunikasi para awak BRAIN.
Sungguh mengkhawatirkan.
Sebelum Agustus tiba, masa
di mana angin itu bertiup lebih kencang lagi menjadi badai. Saya ingin
memastikan bahwa rumah LKM aman. PLATO dan EROS mampu menjaga rumah dengan baik
dan dapat tumbuh mandiri di sana. Kakak BRAIN mengganti provider dengan sinyal yang lebih kencang untuk menjaga komunikasi
dua arah berjalan dengan lancar. Because
really, I don’t like partial information.
Angin PKL/PPL yang
sedang membawa kakak tertua pergi sementara tidak boleh mengganggu keharmonisan
keluarga kami. PLATO dapat dipercaya untuk menjaga dan mengawasi pertumbuhan
bayi-bayi di LKM sambil terus merawat dirinya sendiri. Bayi-bayi pun dapat
dengan mandiri memberi makan dirinya dengan asupan gizi sempurna : bacaan,
diskusi, tulisan, dan latihan public
speaking. Tidak ketinggalan, Kakak-kakak BRAIN yang terus menjaga
komunikasi satu sama lain termasuk dengan adik-adik, juga akan tetap
berkomitmen dengan tanggungjawabnya di rumah LKM.
Because
we’re too strong to be defeated only by the wind. We can keep the harmony
flowing in our room. We can trust and support each other, we can be responsible,
and sure, we can deal with any kind of conditions. YES, WE ARE COOL!