Jumat, 28 Oktober 2011

Jomblo.So what?!

Oke, lo semua pasti udah tau gue Nadia- mahasiswi semester lima di UNJ, dan gue masih JOMBLO. So What?! Ga ada yang salah kan sama status gue. Tapi gue mau cerita deh, maaf kalo agak emosional. Akhir-akhir ini orang-orang sekitar gue tuh pada ribet banget ngurusin status gue yang satu ini. Berasa artis kali gue ya.

Gue RT-an sama si A di twitter, digosipin. Katanya gue naksir si A lah, atau gue mau jadian sama si A lah. Gue ngobrol sama si B, digosipin juga. Katanya, gue ngarep sama dia lah. Ditambah lagi, gw sms si C, katanya gue gebetannya dia lah yang uda punya cewe. Pliss deh,gue emang jomblo, tapi gak gitu juga kaliii.

Gue heran seheran-herannya. Apa yang salah sih dengan seorang jomblo. Salah apa gitu mereka-mereka yang jomblo. Emang kalo orang jomblo itu ngeganggu orang lain yah? Mengusik kelangsungan hidup kalian kah? Gak lah yah. Dari mana asalnya, dan apa hubungannya gitu yah. Kenapa sih tega banget bikin gosip sampe memfitnah gitu. Jahat tau.

Jadi, mulai sekarang, gue tegaskan kepada kalian yang suka ngegosipin, memfitnah, dan mengolok-olok seorang jomblo, stop perbuatan kalian itu. Emang ada yah untungnya buat kalian? Gak ada kan. Pusing banget sih ngurusin urusan orang lain. Lebih baik, urus aja urusan kalian sendiri.

Dan satu lagi, yang harus kalian tahu, jomblo itu pilihan. Hidup itu memang sarat dengan memilih kan. Dan ini lah pilihan gue dan jomblo-jomblo lainnya. Pliss jangan ganggu.

Sekian dan Terimakasih.

Senin, 17 Oktober 2011

is it my fault?

Saya terus berfikir, apa salah saya?
Mengapa ada orang yang menjauh dari saya?
Saya selalu ingat pesan seseorang, "jangan salahkan orang lain atas apa yang terjadi pada diri saya". Karena pesan itu, setiap kali terjadi hal yang tidak diharapkan, saya akan bertanya pada diri saya, "hey nad, kesalahan apa lagi yang kamu lakukan?".
Karena saya tidak mungkin melakukan judgement dan menyalahkan orang lain atas apa-apa yang terjadi.
Namun, kali ini saya bingung. Benar-benar bingung. Setahu saya, semua berjalan baik-baik saja. Hingga akhirnya, saya terkesan dijauhi. Memangnya saya virus? Apa bahayanya diri saya? Badan saya kecil, mana mungkin saya menonjok untuk melukai seseorang. Saya juga seorang wanita biasa, seberapa besar sih kekuatan saya?
Saya juga tidak mengidap penyakit menular. Penyakit yang ada di diri saya ya hanya magh dan anemia. Hal ini tentu tidak menular. Lalu kenapa? Kenapa saya mesti dihindari?
Apakah saya terlalu tidak baik?
Ah, mungkin saya hanya butuh lebih banyak senyum untuk menerima ini semua.
*senyumsemangat*

-,-

Banyak hal yang saat ini bergelayut di pikiran saya, minta dipikirkan satu per satu.
Tapi saya terlalu penat untuk memikirkan itu semua.
Saya lelah. Saya merasa sendiri. Sendiri mengahadapi segala kegelisahan.
Sendiri tatkala ingin berteriak menahan sakit.
Sendiri pula saat hampir meluncurkan air mata.
Namun sebenarnya tidak begitu. Saya tak sesungguhnya sendiri.
Banyak orang-orang di sekeliling saya yang sesungguhnya amat menyayangi saya.
Namun, saya merasakan ada yang berbeda.
Saya membutuhkan yang lebih dari ini. Mungkin saya akan dibilang kurang bersyukur, namun ini adalah sebuah kejujuran.
Lalu apa yang harus saya lakukan?
Saya pun tidak tahu. Saya hanya menulis dan menulis berharap akan lelah lalu tertidur.

selesaikan!

Aku tidak pernah menyangka akan terjebak dalam kondisi seperti ini.
Mengapa harus aku? Awalnya aku pikir, semua akan baik-baik saja, berjalan tanpa hambatan. Lalu ternyata ada dia.
Dia dari masa lalu yang begitu menguras emosi mu.
Masa lalu yang belum kau selesaikan. Namun, kau ajak aku untuk berada di antara ketidakjelasan kalian. Tidak bisa dibiarkan.
Bila memang kau ingin kembali padanya, pergi lah.
Bila ingin melepasnya, ya lepaskanlah.
Biarkan yang berlalu tetap berlalu tanpa sisa.
Lepaskan apa yang harus kau lepaskan.
Selesaikan apa yang harus kau selesaikan.
Aku tetap di sini, dan masih terus di sini untuk mu.

stop the time

Aku ingin sekali menghentikan waktu di mana hanya ada kita.
Waktu ketika kamu hanya memperhatikan aku.
Waktu di mana tak ada orang lain yang bisa menyakitiku.
Serta tak ada satu pun yang dapat menarik dirimu. Waktu itu lah yang aku inginkan.
Karena segala hal menjadi begitu rumit dengan kehadiran orang lain.
Orang-orang tersebut membuatku sadar bahwa kau tak pernah sesuangguhnya memihakku.
Mereka berkesempatan untuk melukaiku.
Ya, mereka mengambilmu dari dunia ku.

Sabtu, 15 Oktober 2011

bell

hai guys, long time no see.. *ehh emang kita pernah ketemu? hahah

i wanna share something. it's about a bell. tau bel kan? itu lho yg biasa dibunyiin sama tamu yg dateng. rumah gue sih ga pake bel. tp gw pengen aja bahas ini, dan lagi ini bukan tentang bel rumah. terus tentang apaaaa??
etss sabar dulu coy!

kita mulai phylosophically dulu. kalo ada tamu yg dateng, pasti dia bunyiin bel kita kan? "ningnong, ningnong" anggap aja bunyinya begitu. Refleks, si empunya rumah bergegas membukakan pintu kepada sang tamu yg telah menunggu. Dengan maksud baik di dlaam hatinya untuk mempersilahkan si tamu masuk dan menjamunya dengan baik.
Namun, apa yang terjadi ketika dibukakan pintu, eh ternyata si tamu malah kabur??
what do you think guys?
kesel lah ya! kecewa gitu, rasanya pengen showeran. *ehh :P

Begitu juga yg terjadi dengan bel hati kita. (lho, ko nyambung ke hati? ya suka-suka gue lah ya. ini kan blog gue! hahahaha)
kenapa hati??? gini deh. bayangin aja, kalo ada orang "ningnongin" hati lo. Lo udah dengan senang hati bersiap membuka pintu. Lho, ko dia nya malah kabur? ngeeeeeeeek, tanda seru besar di kepala coy. aneh banget gak sih. emang salah gue apa gitu?
Kalo gak niat namu, gak usah pencet2 bel nya deh ah! *emosi.

hahahaha. sumpah, ini tulisan gajelas abis. terus kenapa? yaudah gw mau tidur. daaaahhh. selamat menanti bel hati nya dibunyikkan ya guys :P