Jumat, 13 Agustus 2010

Tugas Essay OAB 2009

PERUSAHAAN MULTINASIONAL MENGUNTUNGKAN
Oleh Nadia Nurfadilah

Sekarang ini tentu kita sudah banyak melihat Perusahaan Multinasional (PMN) berdiri di Indonesia. PMN yang saya maksud adalah perusahaan milik Asing, namun berdiri di Indonesia, menggunakan sumber daya Indonesia, dan sasaran pasarnya pun masyarakat Indonesia. Contohnya Free Port, Shell, Petronas. Kalau melihat pernyataan saya di atas, tentu kita langsung terpikir bahwa PMN merugikan Indonesia. PMN menggunakan sumber daya milik Indonesia, customersnya masyarakat Indonesia, tapi profit perusahaan tersebut untuk negara Asing. Lantas, bagaimana dengan Indonesia sebagai “Tuan Rumah”???

Di balik pandangan bahwa PMN itu merugikan, sebenarnya PMN memberikan keuntungan bagi Indonesia. Pertama, PMN bisa menjadi stimulus bagi Perusahaan Domestik(PD) untuk menjadi lebih baik. PD akan banyak belajar dan menciptakan strategi-strategi baru agar mampu bersaing dengan PMN, baik dalam kualitas produk maupun kualitas pelayanan. Contoh nyata yang bisa kita ambil adalah Pertamina. Ketika PMN seperti Shell dan Petronas mulai menarik perhatian konsumen Indonesia dengan fasilitas SPBU yang bagus, kualitas produk yang tinggi, serta pelayanan yang baik, Pertamina mulai terusik ketenarannya. Pertamina mulai melakukan introspeksi diri dan menerapkan usaha-usaha perbaikan untuk menarik konsumennya kembali. Contoh usahanya adalah merenovasi SPBU-SPBU di kota-kota besar Indonesia, mempromosikan program PERTAMINA PAS, Program Senyum Salam Sapa, dan sebagainya.

Kedua, Masyarakat Indonesia bisa mendapatkan keuntungan. Dengan munculnya PMN-PMN ini, maka terjadilah persaingan antara PMN dengan PD. Persaingan ini akan memberi keuntungan pada masyarakat. Jika perusahaan-perusahaan yang bersaing tersebut ingin lebih unggul, tentulah mereka harus memiliki konsumen yang lebih banyak. Maka, mereka akan berusaha sebaik mungkin untuk menarik perhatian konsumen dengan menyediakan produk dan pelayanan yang lebih unggul. Dari sini, kita bisa melihat konsumen lah yang paling diuntungkan. Dia hanya tinggal memilih mau menggunakan produk yang mana, ketika dua-duanya memberikan pelayanan yang baik, produk kualitas tinggi, serta keunggulan-keunggulan lainnya.

Jadi, kita tidak bisa hanya menyalahkan PMN dan menuduh mereka sama sekali tidak memberikan keuntungan untuk Indonesia. Bila ditelaah lebih jauh, justru PMN memberi keuntungan untuk masyarakat Indonesia sendiri. Selain itu, walaupun PMN mengeruk keuntungan dari pasar Indonesia, Pemerintah Indonesia tetap diuntungkan karena PMN berdiri di Indonesia, maka PMN harus membayar pajak, dan apabila PMN tersebut menggunakan sumber daya yang ada di Indonesia, maka ada profit share bagi Indonesia. Jadi, kita tetap diuntungkan, daripada tidak sama sekali.

Analoginya adalah ketika tidak ada PMN, Indonesia mempunyai Sumber Daya Alam(SDA) yang melimpah, contohnya emas. Namun, tidak ada Sumber Daya Manusia(SDM) berkualitas yang mampu mengolahnya. Lalu bagaimana kita bisa mendapatkan keuntungan dari SDA yang melimpah itu? Dengan adanya PMN, SDA yang ada di Indonesia bisa diolah, kita mendapatkan hasil keuntungannya. Namun, bukan berarti saya menyarankan agar Indonesia terus-terusan bergantung pada PMN. Kita juga harus belajar dari PMN, sehingga ketika kita ingin memutuskan kontrak dengan PMN, kita tetap bisa memperoleh profit karena kita sudah bisa secara madiri mengolah segala sumber daya yang ada di Indonesia.
Categories:

0 komentar:

Posting Komentar