“Si Jadul berbokong montok”, yang tetap dicintai
Oleh : Nadia nurfadilah
Adakah yang berbeda dari mahasiswa-mahasiswa UNJ yang mengendarai motor ke kampus? Ya, jenis motornya. Mereka memiliki selera motor yang berbeda. Beberapa dari mereka tetap mencintai jenis motor berbokong montok yang sudah sangat jadul.
Bila kita memperhatikan mahasiswa UNJ yang menggunakan motor, kita akan menemukan mayoritas dari mereka menggunakan sepeda motor jenis bebek atau matic. Honda, Suzuki, Yamaha selalu kita temukan di tempat parkir motor. Tapi, ada juga satu jenis motor berbeda yang akan kita temukan di sana. Motor keluaran jadul(jaman dulu), tapi tetap diminati cukup banyak orang.
Vespa atau biasa juga disebut Scooter. Jenis motor inilah yang saya maksud. Cukup banyak mahasiswa UNJ yang menggunakan motor Vespa. Terdapat perbedaan selera jenis motor di antara para mahasiswa tersebut. Dari sekian banyak mahasiswa yang menggunakan motor, ada beberapa yang lebih memilih menggunakan motor vespa.
Si Jadul yang unik ini, digunakan para mahasiswa dalam kegiatannya sehari-hari. Pergi ke kampus, berkunjung ke rumah teman, atau sekadar nongkrong-nongkrong di tempat makan favoritnya. Mereka suka mengendarai kendaraan yang berbokong montok ini. “Gue ngerasa lebih ganteng kalo naik vespa! Pede banget deh rasanya! Gue jadi ganteng kaya si Rangga di film AADC!”, celoteh Nanda, salah satu mahasiswa UNJ.
Begitulah pendapat mahasiwa yang menggunakan vespa sehari-hari ke kampus. Mereka merasa lebih pede saat mengendarai vespa. Mereka merasa asik untuk naik vespa. “Asik aja naik vespa! Gue lebih milih naik vespa daripada motor gue yang lain!”, cerita Nanda, yang mengaku mempunyai motor-motor jenis lain di rumahnya.
Beda Selera
Pilihan dan selera menggunakan motor ini, memang tidak dapat kita banding-bandingkan. Seperti pepatah, “de gustibus non est disputandum – selera tidak dapat diperdebatkan”. Jika banyak mahasiswa yang merasa lebih keren menggunakan motor-motor keluaran terbaru seperti Yamaha Vixion, maka tak sedikit pula yang merasa vespa itu lebih keren.
Para pengendara vespa di lingkungan kampus UNJ tidak merasa minder karena menggunakan motor jadul. Mereka justru lebih pede dan nyaman menggunakan si jadul itu. Walau sepeda motor bar u terus bermunculan, penggemar vespa tetap bangga dengan vespa dan tak pernah merasa ketinggalan zaman.
Mereka kebanyakan mengaku jatuh cinta dengan skuter bermerek Vespa karena desain bodi yang dianggap unik, mesin yang praktis, serta ban serep yang mudah dipasang jika ban kempes. “Mesinnya mudah, praktis! Gue ngerti gimana benerinnya kalo ini motor kenapa-kenapa”, ucap salah satu pengguna vespa di UNJ.
SPD (Scooter Pendidikan)
Seperti halnya di wilayah jabodetabek yang telah memiliki sekitar 80 klub penggemar vespa, di lingkungan kampus UNJ pun, terdapat klub pecinta vespa. Para pecinta Vespa ini menamakan dirinya “SPD (Scooter Pendidikan)”. SPD mempunyai kegiatan untuk touring bersama pada moment moment tertentu. Contohnya, pada bulan Ramadhan yang lalu, mereka mencanangkan kegiatan touring ke Anyer.
Tak hanya touring bersama, SPD juga biasa nongkrong-nongkrong bersama di lingkungan kampus. Siang hari di depan gedung FIS, malam hari di depan BNI. Terjalin rasa persaudaraan dari sini. Tak hanya berskuter bersama, mereka juga merasa bersaudara.
Walau banyak sekali produk motor yang tersedia di pasaran, konsumen tetaplah mempunyai preferences&tastes-nya sendiri. Begitu pula dengan beberapa mahasiswa UNJ yang lebih memilih mengendarai si jadul yang berbodi unik ini.
0 komentar:
Posting Komentar