Selasa, 12 Januari 2010

apalah arti cinta???

Apalah arti cinta itu??????

Jika saya bertanya, “apakah Anda pernah merasakan cinta?”. Tentulah “iya”, jawaban Anda. Tapi, tahukah Anda apalah arti cinta itu?

Sebelumnya, saya ingin menegaskan bahwa cinta yang saya maksud di sini adalah cinta dari seorang pria kepada wanita, atau sebaliknya. Bukan cinta pada orang tua, keluarga,atau sahabat.

Setelah lima bulan menginjaki umur saya yang ke-17, saya mulai bertanya-tanya tentang suatu hal, yang dibilang orang sangat indah itu. Mulai terjadi gejolak-gejolak di hati saya untuk membenarkan atau mengingkari setiap perkataan orang mengenai hal tersebut. Cinta. Hal itulah yang membuat saya penasaran. Apakah benar cinta itu indah? Apa benar ada cinta yang sejati?

 “Cinta itu sangat indah, mampu membuat kita begitu bahagia”, begitulah pendapat kebanyakan orang. Muncul pertanyaan di benak saya, apa iya cinta itu sangat indah? Tidak pernah menyakitkan kah? Memang seperti apa cinta itu? Apa yang begitu istimewa darinya sehingga mampu membuat kita begitu bahagia?

“Cinta itu hanya datang satu kali, dan hanya untuk satu orang. Bila kita sudah mencintai satu orang, tidak mungkin kita mencintai lagi orang lain.” Ucap salah seorang tante saya. Cinta hanya datang satu kali dan untuk satu orang…Saya berusaha mencerna kata-kata tersebut. Bila cinta hanya datang satu kali, lantas bagaimana dengan orang yang selingkuh? Sebagai contoh, apabila seorang pria yang sudah mempunyai pasangan yang dicintainya, sebut saja wanita A. Kemudian sang pria bertemu dengan wanita B dan merasa jatuh cinta juga padanya. Sang pria menjalin hubungan special dengan wanita B tanpa sepengetahuan wanita A. Sang pria mengatakan kata “cinta” baik pada wanita A maupun wanita B. Lalu, sebenarnya manakah yang ia cinta?

Bila seperti di atas keadaanya, cinta itu tidak datang satu kali dong… dan bukan untuk satu orang juga. Sungguh membingungkan…

“Mungkin yang dimaksud tante mu adalah cinta yang sejati. Cinta sejati memang datang satu kali dan untuk satu orang.”celoteh seorang teman yang saya tanyai soal ini.  “Tapi yang namanya cinta sejati itu, sulit ditemukan!”, lanjutnya. “Menurut mu, kenapa orang selingkuh?”, tanya saya. “Karena mereka sengaja membagi cintanya kepada lebih dari satu orang. Kepada dua orang misalnya! Mereka melakukan itu untuk menemukan cinta sejatinya”,begitu jawaban teman saya.

Baiklah, mulai tergambarkan di benak saya seperti apa cinta itu. Cinta sejati itu memang ada. Hanya datang satu kali dan hanya untuk satu orang.

 Suatu ketika, saya merasakan gejolak di hati saya. Berdebar-debar saat menatap salah seorang pria. Ingin rasanya bisa selalu bersama-sama dirinya. Berusaha melakukan apa saja yang terbaik untuknya. Mulai dari bantuan-bantuan kecil, hingga nasehat serta dukungan ketika pria itu tertimpa masalah.

Saya berpikir, mungkin inilah cinta itu! Ya, akhirnya saya merasakannya di umur  yang saya rasa cukup. “Hm,,jadi begini ya rasanya cinta itu! Memang indah! Membuat saya ingin selalu tersenyum!”, pikiran tersebut tersirat dalam benak saya.

Tapi itu semua hanya di awal. Indahnya cinta itu hanya saya rasakan di awal. Cinta memang indah, bila kita bisa bersama dengan orang yang kita cintai. Apalagi kita tahu, bahwa orang tersebut juga mencintai diri kita. Tapi apakah selamanya bisa seperti itu? Tentu tidak jawabannya.

Adakalanya, kita harus melepaskan cinta yang kita miliki. Seperti halnya diri saya, ketika saya merasakan apa yang saya anggap cinta untuk pertama kalinya. Saya dipaksa melepaskan cinta itu. Merelakan segala keindahannya pergi. Sungguh menyakitkan. Apalah arti cinta itu? Apakah seperti ini? Katanya cinta itu indah, mengapa yang saya rasakan begitu sakit! Dari sini, saya sadar ada yang salah dari pernyataan orang-orang. Cinta tak selamanya indah. Ada kalanya cinta juga meninggalkan air mata.

Ketika kita terpaksa melepaskan cinta, kita harus siap mereguk pahitnya cinta. Seperti sebuah kalimat yang dituliskan Mira W. dalam salah satu novelnya, “Cinta bukan televisi yang bisa dimatikan ketika kita tidak sedang ingin menikmatinya.”  Ya, begitulah cinta. Tak mudah kita mematikannya. Walaupun kita sudah memutuskan untuk melepaskan cinta itu, kita tetap harus berjuang menetralkan perasaan kita agar cinta itu tidak muncul kembali. Kenangan-kenangan indah saat cinta itu bersemi pastilah terus terbayang.

Cinta memang bukan matematika yang bisa diterangkan dengan logika. Cinta seutuhnya berasal dari hati. Kadang, bukan kita yang menentukan pada siapa cinta kita akan jatuh, tapi kita tetap bisa mengatur apa yang kita lakukan terhadap cinta itu. Apakah kita akan sangat terbuai dengan cinta hingga melupakan akal sehat. Atau menikmati cinta tapi tetap didasari pikiran yang sehat.

Apabila ada yang berkata, “Cinta itu buta”, Hey boy…cinta buta, tapi kita tetap punya mata kan! Jangan biarkan diri anda dibutakan oleh cinta itu. Jangan jadikan cinta sebagai alibi anda untuk egois, untuk memiliki orang yang anda cintai sepenuhnya, atau membuat diri anda posesif, atau bahkan psycho! Tidak rela siapa pun mendekat pada orang yang anda cintai. Anda merasa wanita/pria itu milik anda seutuhnya. Waduh boy,,,gila karena cinta itu si namanya! (hehe..kidding)

Dari semua pernyataan tentang cinta yang saya dengar, saya berasumsi, cinta itu mempunyai dua probabilities(kemungkinan). Anda akan bahagia karenanya, atau sedih karenanya. Bahagia atau sedih adalah pilihan Anda. Karena Anda dapat mengatur apa yang harus anda lakukan terhadap cinta itu. Jadi, nikmatilah cinta dengan bijak,,,,,ya boy! hehe

 

 

Categories:

0 komentar:

Posting Komentar